Resensi Film Budi Pekerti

 Resensi Film Budi Pekerti oleh Muhammad Farhan Athoriq (202210415201)

IDENTITAS FILM

Sutradara: Wregas Bhanuteja 

Produser: Adi Ekatama, Willawati, Ridla An-nuur, Nurita Anandia W 

Pemeran: Dwi Sasono, Prilly Latuconsina, Sekar Sari, Ari Lesmana, Sha Ine Febriyanti,  Annisa Hertami, Angga Aldi Yunanda, Omara Esteghlal, Nungki Kusimastuti, M.N.  Qomaruddin 

Tanggal Rilis: 2 November 2023 


SINOPSIS 

Bu Prani, seorang guru BK terlibat perselisihan dengan pengunjung di pasar. Sayangnya,  kejadian tersebut berhasil direkam oleh seseorang dan diunggah ke media sosial. Karena  unggahan tersebut sikap Bu Prani yang dinilai mencerminkan layaknya seorang guru,  setelah kejadian itu Bu Prani banyak mendapatkan kecaman dan komentar negatif dari  netizen. 

Vidio yang telah viral tersebut akhirnya didengar oleh kepala sekolah tempat dia  mengajar, atas kejadian tersebut pihak sekolah mengancam akab mengeluarkan Bu Prani  dari sekolah tersebut. 

Selain berdampak terhadap pekerjaannya, keluarga Bu Prani juga terkena bullying,  keluarganya pun dikecam oleh beberapa masyarakat. Bu Prani menjadi tidak tenang  karena identitas dari keluarganya selalu dicari, Segala tindakan dan perlakuan masing masing anggota keluarganya pun ikut dinilai dan dicari kesalahannya. Sehingga hidup  mereka menjadi tidak tenang dan apa pun yang mereka lakukan akan dipandang salah.  Selain kehilangan keharmonisan keluarga Bu Prani terancam kehilangan pekerjaannya. 

Bu Prani yang awalnya tidak menyadari dampak negatif media sosial, kini harus  menghadapi kenyataan pahit. Dia harus berjuang untuk mempertahankan pekerjaannya  dan menjaga nama baiknya.

KELEBIHAN 

Film ini mempunyai kelebihan dimana acting dari semua pemerannya dapat mengunggah  emosi. Sepanjang filmnya, Sha Ine Febriyanti berhasil menggambarkan Bu Prani yang  jadi lebih menjaga emosi sambil menyelesaikan masalahnya, karena tidak mau urusannya  semakin panjang. Dwi Sasono pun dengan sukses menggambarkan kondisi seseorang  yang mengidap bipolar di awal filmnya. Sementara itu, Prilly dan Angga berhasil  menampilkan perasaan gundah ketika orang tua terkena masalah dengan cara mereka  masing-masing. 

KEKURANGAN 

Sedangkan kekurangan dari film yang berdurasi 110 menit ini adalah film ini dapat  membuat penontonnya berfikir bahwa melakukan hal yang benar hanya akan  menyebabkan masalah yang lebih besar terutama di era digital seperti sekarang, lalu  dengan durasi film yang cukup panjang rasanya banyak bagian dari film yang terasa  kurang penting, dan juga ending dari film tersebut yang terkesan cukup menggantung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Film Fetih 1453

Resensi Film Up

Resensi Film Air Mata Di Ujung Sajadah