Resensi Novel Perahu Kertas

 Resensi Novel oleh Dini Nurhaliza (202210415383)



• IDENTITAS BUKU

Judul : Perahu Kertas

Pengarang : Dee Lestari

Cetakan : Agustus, 2009

Penerbit : Bentang Pustaka

Tebal : 444 halaman; 20 cm

ISBN : 978-979-1227-78-0

• SINOPSIS

Novel ini bercerita tentang sepasang muda-mudi bernama Kugy, gadis pengkhayal dengan segala imajinasinya, dan Keenan, pemuda artistik yang penuh kejutan. 

Kugy seorang mahasiswa sastra yang menekuni pendidikannya di salah satu universitas di Bandung. Ia mempunyai hobi unik sejak kecil dengan menghanyutkan perahu kertas berisi surat kepada Neptunus ke sungai, laut, atau semua aliran air yang ia temui. Penampilannya eksentrik, bahkan cenderung berantakan.

Sementara Keenan merupakan pemuda seumuran Kugy yang tinggal di Amsterdam sebelum akhirnya pindah ke Indonesia untuk menempuh pendidikannya sebagai sarjana ekonomi. Meskipun begitu, gelar tersebut bukanlah keinginannya, melainkan sang ayah. Keenan mempunyai minat dan bakat yang tinggi terhadap seni. 

Pertemuan keduanya terjadi saat Noni, teman sejak masa kecil Kugy, mengajaknya untuk menjemput Keenan yang merupakan sepupu pacarnya Noni bernama Eko. Momen di mana mereka mengenal satu sama lain sangat ajaib sehingga Keenan mempunyai kesan pertama terhadap Kugy sebagai manusia aneh karena keunikannya.

Tidak membutuhkan waktu lama sampai akhirnya mereka berempat menjadi teman akrab. Semakin banyak waktu menghabiskan waktu bersama, Keenan semakin mengenali banyak hal tentang Kugy, seperti hobi uniknya mengirim surat untuk Neptunus, impian kecilnya sebagai juru dongeng, sampai asal-usul nama uniknya. Di lain sisi Kugy sangat mengaggumi Keenan dengan bakatnya di bidang melukis. Pada suatu kesempatan Keenan bahkan pernah membuatkan kumpulan ilustrasi untuk dongeng-dongeng yang Kugy tulis dalam sebuah bundelan.

Kedekatan mereka akhirnya menimbulan sebuah perasaan tertarik pada satu sama lain. Meskipun begitu, Keenan akhirnya mengetahui bahwa Kugy sudah mempunyai pacar bernama Joshua. Noni yang mengetahui kini bahwa Keenan saja yang belum mempunyai pasangan, akhirnya mencetuskan ide untuk menjodohkannya dengan sepupunya, Wanda. Wanda merupakan anak seorang kurator, sehingga ia mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan lukisan, sehingga membuatnya bisa dekat dengan Keenan.

Hubungan Kugy dan Keenan akhirnya merenggang saat Keenan mulai menjalin hubungan dengan Wanda. Meskipun begitu, hubungan mereka tidak bertahan lama karena Keenan menganggap Wanda menipunya saat ia berhasil menjual lukisannya kepada orang lain dengan bantuan Wanda, namun ternyata pembelinya merupakan Wanda sendiri.

Keenan yang tidak kuat dengan masalah keluarga dan patah hati yang dialaminya di Bandung akhirnya memutuskan untuk pergi meninggalkan kota itu dan pergi ke Bali. Disana ia bertemu dengan Pak Wayan, sahabat Ibunya yang juga seorang pelukis.

Selama tinggal di Bali, Keenan juga bertemu dengan keponakannya Pak Wayan bernama Ludhe Laksmi. Ludhe terkesima dengan lukisan-lukisan Keenan, sehingga ia menyadari bahwa tumbuh perasaaan suka terhadap Keenan.

Sementara itu, Kugy mengalami pertengkaran hebat dengan Noni yang membuatnya jarang bertemu satu sama lain dan juga mengalami putus cinta dengan Joshua. Bersamaan dengan perginya Keenan, Kugy memfokuskan pembelajarannya agar bisa cepat lulus. 

Dengan bantuan kakaknya, Kugy berhasil mendapatkan pekerjaan pertamanya setelah mendapat gelar sarjana merupakan menjadi seorang copywriter. Disana ia bertemu dengan Remi, seorang atasannya yang juga teman kakakknya. Mereka saling jatuh cinta dan memutuskan untuk menjalin hubungan.

Setelah hari demi hari lewat, tibalah pertemuan Kugy dan Keenan setelah sekian lama saat Keenan mendengar kabar bahwa ayahnya mengalami sakit keras dan membuatnya harus melanjutkan perusahaan keluarganya dan kembali ke Jakarta.

• KEUNGGULAN NOVEL

Novel ini mempunyai jalan cerita dan karakter yang unik sehingga membuat pembaca tertagih untuk membaca sampai habis. Selain itu penggunaan Bahasa yang digunakan mudah dimengerti dan mengikuti gaya bicara remaja masa kini.

• KEKURANGAN NOVEL

Alur cerita yang panjang menyebabkan novel ini mempunyai halaman yang tebal sehingga bisa membuat pembaca jenuh. Perubahan latar tempat yang terlalu sering terjadi karena membicarakan masing-masing sudut pandang kedua tokoh juga kadang membuat pembaca bingung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Film Fetih 1453

Resensi Film Up

Resensi Film Air Mata Di Ujung Sajadah